SDN Pangarangan 3 Finalis Terundang pada Anugerah Inovasi Daerah 2025: Kisah Panjang Karyakoin Menuju BRIDA Sumenep

SDN Pangarangan 3 Sumenep kembali mengukir prestasi dalam bidang inovasi pendidikan. Sekolah yang dikenal aktif dan progresif ini berhasil lolos ke Tahap II Anugerah Inovasi Daerah (AID) Kabupaten Sumenep 2025 dan dijadwalkan akan melakukan presentasi di hadapan dewan juri pada 13 Oktober 2025 di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep. Inovasi yang diusung berjudul Karyakoin: Inovasi Literasi Digital dan Finansial, yang masuk dalam kategori Layanan Publik sesuai dengan surat undangan resmi dari BRIDA Sumenep.

SDN Pangarangan 3 Finalis Terundang pada Anugerah Inovasi Daerah 2025: Kisah Panjang Karyakoin Menuju BRIDA Sumenep
Sumber gambar: https://www.instagram.com/p/DP0RNCZAYTK/?img_index=8&igsh=aDFlOWc5NW90N2Nh

Karyakoin merupakan aplikasi berbasis web yang dikembangkan oleh S. Herianto atas nama SDN Pangarangan 3. Aplikasi ini lahir dari semangat panjang literasi yang telah dibangun oleh sekolah melalui komunitas Penulis Cilik Sumenep (PCS). Sejak 2019, PCS menjadi wadah bagi siswa untuk menulis dan membaca, serta berkolaborasi dengan SDK Sang Timur Menulis pada tahun 2024. Kolaborasi tersebut melahirkan karya antologi Magic Portal yang mendapatkan penghargaan khusus dari Bupati Sumenep. Dari perjalanan panjang literasi manual inilah gagasan digital Karyakoin terlahir sebagai bentuk transformasi literasi yang lebih relevan dengan era digital.

Pengembangan Karyakoin dimulai pada Mei hingga Juni 2025. Tim pengembang merancang sistem di platform Replit dan melakukan serangkaian uji coba antarmuka. Hasilnya adalah aplikasi sederhana, ramah anak, dan mudah diakses, yang memungkinkan siswa memahami konsep literasi finansial melalui mekanisme koin digital. Siswa memperoleh koin dari aktivitas literasi, seperti membaca, menulis, dan berpartisipasi aktif di sekolah. Koin digital tersebut dapat digunakan untuk menumbuhkan kebiasaan menabung, belajar tanggung jawab, dan memahami nilai finansial secara mendasar.

Karyakoin menjadi bentuk inovasi pembelajaran yang menyenangkan. Dengan sistem penghargaan berupa koin, siswa lebih termotivasi untuk berprestasi dan aktif dalam kegiatan sekolah. Guru dapat mengamati perkembangan literasi anak melalui sistem laporan otomatis. Data siswa dapat diunduh, dianalisis, dan dijadikan dasar dalam evaluasi pembelajaran.

Aplikasi Karyakoin memiliki landasan kuat dalam kebijakan pendidikan nasional. Program ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Selain itu, Karyakoin mendukung kebijakan terbaru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang menambahkan mata pelajaran pilihan baru berupa Koding dan Kecerdasan Artifisial.

Tim SDN Pangarangan 3 telah mempresentasikan inovasi ini terdiri atas Kepala Sekolah Zainal, S.Pd., pembuat Karyakoin S. Herianto, pemegang server Eva Anggraeni, dan salah satu pengguna aktif bernama Jihan, yang tercatat memiliki jumlah koin terbanyak. Tim kecil ini menggambarkan kolaborasi yang kuat antara guru, tenaga teknis, dan peserta didik dalam membangun inovasi pendidikan yang berdampak langsung pada siswa.

Sejak peluncuran resmi pada 1 September 2025, progres penggunaan Karyakoin menunjukkan peningkatan positif. Siswa semakin aktif dalam kegiatan literasi, sedangkan guru lebih mudah mengukur perkembangan kemampuan membaca dan menulis anak. Program ini menjadi wadah penguatan karakter serta pengenalan tanggung jawab finansial yang menyenangkan bagi siswa sekolah dasar.

Masuknya Karyakoin dalam kategori Layanan Publik pada ajang Anugerah Inovasi Daerah 2025 menjadi pengakuan bahwa inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi internal sekolah, tetapi juga memiliki potensi besar untuk diterapkan di sekolah lain. Karyakoin dapat menjadi model pengelolaan literasi berbasis teknologi yang mendukung misi pemerintah dalam peningkatan mutu layanan pendidikan publik.

Persiapan presentasi di BRIDA dilakukan dengan matang. Tim akan memaparkan data progres aplikasi, demo penggunaan, dan testimoni pengguna. Sesi presentasi dijadwalkan pada pukul 09.20–09.40 WIB di ruang rapat BRIDA Kabupaten Sumenep. Paparan tersebut akan menampilkan bukti konkret bagaimana Karyakoin telah berfungsi sebagai sarana pembelajaran yang efektif sekaligus menyenangkan bagi siswa.

Keikutsertaan SDN Pangarangan 3 dalam Anugerah Inovasi Daerah 2025 tidak berhenti pada tahap pemaparan. BRIDA Kabupaten Sumenep juga akan menggelar Malam Anugerah Inovasi Daerah pada 24 Oktober 2025 di Pendopo Agung Keraton Sumenep. Agenda ini menjadi ajang apresiasi bagi inovator terbaik di berbagai sektor, termasuk bidang pendidikan. Undangan resmi kepada Kepala SDN Pangarangan 3 telah diterbitkan oleh BRIDA, menandai pengakuan bahwa inovasi dari sekolah dasar dapat bersaing sejajar dengan program pelayanan publik dari instansi lainnya.

Bagi SDN Pangarangan 3, pencapaian ini bukan semata kompetisi, melainkan wujud nyata komitmen sekolah dalam mendukung pengembangan pendidikan berbasis teknologi. Kepala sekolah Zainal, S.Pd., menyampaikan bahwa Karyakoin merupakan simbol perubahan menuju budaya literasi digital dan finansial yang berkelanjutan. 

Karyakoin adalah cerminan perjalanan panjang SDN Pangarangan 3 dalam menanamkan nilai literasi dan kreativitas kepada siswa. Dari komunitas menulis sederhana hingga pengembangan aplikasi digital yang diakui di tingkat kabupaten, kisah ini menunjukkan bahwa inovasi besar dapat lahir dari sekolah dasar yang penuh semangat belajar dan kolaborasi.


#Karyakoin #SDNPangarangan3 #LiterasiDigital #LiterasiFinansial #AIDSumenep2025 #BRIDASumenep #InovasiPendidikan

0 Comments