SDN Pangarangan 3 Lolos Tahap II Anugerah Inovasi Daerah 2025: Siap Presentasikan “Karyakoin” — Inovasi Literasi Digital dan Finansial di BRIDA Sumenep

Sumenep, 12 Oktober 2025 -- SDN Pangarangan 3 Sumenep kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang inovasi pendidikan. Sekolah yang dikenal aktif dan progresif dalam pengembangan literasi ini berhasil lolos ke Tahap II Anugerah Inovasi Daerah (AID) Kabupaten Sumenep 2025, dan akan melakukan presentasi di depan dewan juri pada Senin, 13 Oktober 2025, di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep.

Inovasi yang diangkat oleh SDN Pangarangan 3 berjudul “Karyakoin: Inovasi Literasi Digital dan Finansial”, yang masuk dalam kategori Layanan Publik, sesuai dengan surat undangan resmi dari BRIDA Sumenep.

SDN Pangarangan 3 Lolos Tahap II Anugerah Inovasi Daerah 2025: Siap Presentasikan “Karyakoin”
Undangan Resmi BRIDA Sumenep


Karyakoin: Mengintegrasikan Literasi Digital dan Finansial di Sekolah Dasar

Karyakoin merupakan aplikasi berbasis web karya S. Herianto atas nama SDN Pangarangan 3. Aplikasi ini menjadi hasil riset dan eksperimen literasi digital yang dirancang untuk mengembangkan dua kompetensi penting di era abad ke-21: literasi digital dan literasi finansial.

Karyakoin membantu siswa belajar mengelola nilai, penghargaan, dan tanggung jawab keuangan melalui sistem “koin digital”. Setiap kegiatan literasi, kreativitas, dan kontribusi positif siswa di sekolah dapat ditukar dengan koin virtual yang menjadi simbol penghargaan. Sistem ini tidak hanya memotivasi siswa untuk gemar membaca dan menulis, tetapi juga melatih pengelolaan nilai finansial sejak dini.

Kategori Pelayanan Publik


S. Herianto menjelaskan bahwa proses penciptaan Karyakoin dimulai sejak Mei–Juni 2025, dengan perancangan prompt di platform Replit.com, dilanjutkan dengan uji coba antarmuka dan peluncuran resmi oleh Kepala SDN Pangarangan 3 pada 1 September 2025.

Aplikasi ini dirancang agar ramah pengguna, sederhana, cepat diakses, dan datanya dapat diunduh. Tampilannya mudah dipahami siswa SD dan telah diujicobakan langsung di lingkungan sekolah.

Landasan Program: Pendidikan, Literasi, dan Kebijakan Nasional

Karyakoin lahir dari semangat pelaksanaan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang menekankan pentingnya pembentukan karakter, literasi, dan pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran.

Selain itu, program ini sejalan dengan Gerakan Literasi Nasional dan Gerakan Numerasi Nasional yang kini dikembangkan oleh Kemendikdasmen melalui Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025, yang menambahkan mata pelajaran pilihan baru berupa Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI).

Karyakoin menjadi bentuk nyata implementasi kebijakan tersebut di tingkat satuan pendidikan dasar, dengan cara yang kreatif dan kontekstual sesuai kebutuhan siswa sekolah dasar.

Dari Komunitas Penulis Cilik ke Aplikasi Literasi Digital

Inovasi ini tidak muncul secara tiba-tiba. SDN Pangarangan 3 memiliki jejak panjang dalam membina komunitas Penulis Cilik Sumenep (PCS) yang berdiri sejak 2019. Komunitas ini aktif menggerakkan budaya menulis dan membaca, bahkan berkolaborasi dengan SDK Sang Timur dalam proyek “Menulis Bersama” setiap Sabtu.

Kolaborasi tersebut menghasilkan antologi “Magic Portal” yang memperoleh penghargaan khusus dari Bupati Sumenep. Dari sinilah semangat literasi manual berkembang menuju literasi digital, hingga akhirnya melahirkan Karyakoin sebagai transformasi nyata dari kegiatan literasi konvensional menuju sistem digital yang inovatif dan mendidik.

Tim Penggerak Inovasi: Sinergi Kolaboratif di SDN Pangarangan 3

Keberhasilan Karyakoin tidak lepas dari kerja sama seluruh unsur sekolah. Tim yang akan hadir dalam pemaparan di BRIDA terdiri atas:

  • Zainal, S.Pd. — Kepala SDN Pangarangan 3, pembina utama inovasi dan inisiator peluncuran resmi.

  • S. Herianto — Pembuat dan pengembang aplikasi Karyakoin.

  • Eva Anggraeni — Pemegang server dan penanggung jawab teknis sistem.

  • Jihan — Salah satu pengguna aktif Karyakoin dengan jumlah koin terbanyak, yang akan memberi testimoni manfaat aplikasi.

Tim ini menggambarkan semangat kolaboratif dan sinergi antarelemen sekolah — dari guru, tenaga teknis, hingga peserta didik.

Progres dan Dampak Nyata Karyakoin

Sejak diluncurkan pada 1 September 2025, progres penggunaan Karyakoin meningkat tiap bulan. Siswa semakin aktif menulis, membaca, dan mengumpulkan koin digital sebagai bentuk apresiasi terhadap aktivitas literasi mereka. Program ini juga telah menginspirasi guru untuk melakukan pendekatan pembelajaran berbasis motivasi dan penghargaan digital.

Karyakoin menjadi bukti bahwa literasi dapat diubah menjadi pengalaman yang menggembirakan dan bermakna, sejalan dengan visi SDN Pangarangan 3 untuk membentuk generasi berkarakter dan berkesadaran digital.

Menuju Anugerah Inovasi Daerah 2025

Dengan lolos ke Tahap II AID Kabupaten Sumenep, Karyakoin kini siap diuji di hadapan para juri sebagai inovasi pelayanan publik di bidang pendidikan. Pemaparan akan dilakukan di Ruang Rapat BRIDA Kabupaten Sumenep pada pukul 09.20–09.40 WIB.

Sekolah berharap inovasi ini tidak hanya diapresiasi di tingkat kabupaten, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Indonesia untuk mengintegrasikan literasi digital dan finansial dalam pembelajaran.

Jika Karyakoin berhasil memperoleh penghargaan, SDN Pangarangan 3 berencana memperluas penggunaannya dan mengembangkan versi aplikasi dengan sistem pelaporan dan analisis yang lebih lengkap, agar dapat diadopsi di sekolah-sekolah lain.

Harapan dan Komitmen

Kepala SDN Pangarangan 3, Zainal, S.Pd., menyampaikan bahwa Karyakoin bukan sekadar aplikasi, melainkan gerakan perubahan menuju budaya literasi digital dan finansial yang berkelanjutan. Inovasi ini menjadi bagian dari kontribusi SDN Pangarangan 3 dalam mendukung program pemerintah daerah dan nasional di bidang pendidikan berbasis riset dan teknologi.


#Karyakoin #SDNPangarangan3 #BRIDASumenep #LiterasiDigital #LiterasiFinansial #AIDSumenep2025 #InovasiPendidikan

0 Comments