Apa yang Harus Dilakukan Guru setelah Menerima Hasil Isian Buku Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat?

Sumenep -- Artikel ini adalah lanjutan dari Panduan Pengisian Buku Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Jika terlewati, silakan baca terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke halaman ini.

Implementasi Buku Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di SDN Pangarangan 3 Sumenep tidak hanya menuntut keterlibatan orang tua di rumah, tetapi juga mengharuskan guru mengambil peran penting sebagai evaluator dan pembimbing di sekolah.

Apa yang Harus Dilakukan Guru setelah Menerima Hasil Isian Buku Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat?
Sampul Jurnal 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Setiap pagi, sebelum proses pembelajaran dimulai, guru memiliki tugas khusus terkait dengan pemeriksaan buku jurnal ini sebagai bagian utuh kokurikuler. Langkah ini menjadi bagian penting dari pembinaan karakter harian yang dilakukan di sekolah. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Memeriksa Satu Per Satu Hasil Isian Walimurid

Guru harus memeriksa secara detail catatan yang diisi oleh orang tua pada buku jurnal. Pemeriksaan ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk perhatian serius sekolah terhadap perkembangan peserta didik. Dari sini, guru dapat mengetahui apakah anak bangun pagi tepat waktu, melaksanakan ibadah secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, serta memiliki waktu belajar dan istirahat yang seimbang.

Dengan memeriksa satu per satu, guru juga bisa mendeteksi pola kebiasaan anak. Misalnya, jika ditemukan anak yang setiap hari tidur larut malam, guru dapat mengidentifikasi potensi masalah seperti kurangnya pengawasan di rumah atau penggunaan gawai yang berlebihan.

2. Mendiskusikan Catatan Jurnal dengan Murid

Setelah melakukan pemeriksaan, guru tidak langsung menutup buku jurnal, tetapi mengajak murid berdiskusi tentang kebiasaan yang tercatat.
Contoh: Jika seorang murid bangun terlambat sehingga tidak sempat salat Subuh, guru bisa menanyakan penyebabnya. Apakah anak tidur terlalu malam? Apakah ada kendala lain di rumah? Dengan diskusi seperti ini, guru tidak sekadar menegur, tetapi juga menggali akar masalah dan mencari jalan keluar bersama murid.

3. Memberikan Solusi & Perhatian Sesuai Kebutuhan

Pemeriksaan buku jurnal ini sekaligus menjadi momen pembinaan karakter. Guru memberikan solusi praktis bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menerapkan 7 kebiasaan ini.
Contoh solusi:

  • Untuk anak yang sulit bangun pagi, guru memberikan tips mengatur jam tidur dan membuat jadwal malam yang lebih sehat.

  • Untuk anak yang jarang berolahraga, guru bisa memberikan motivasi atau mengajak anak ikut senam pagi bersama di sekolah.

  • Untuk anak yang kurang makan sehat, guru bisa berdialog dengan orang tua agar memperhatikan gizi harian.

Langkah ini menunjukkan bahwa guru di SDN Pangarangan 3 bukan hanya pendidik di kelas, tetapi juga pendamping tumbuh kembang siswa.

4. Memberi Tanda Paraf sebagai Bukti Refleksi

Setelah proses pemeriksaan dan diskusi selesai, guru memberikan tanda paraf pada buku jurnal sebagai bukti bahwa catatan harian anak telah diperiksa. Paraf ini menjadi simbol komunikasi dua arah antara guru dan orang tua. Dengan begitu, orang tua mengetahui bahwa catatan yang mereka buat mendapat perhatian penuh dari guru, dan murid memahami bahwa kebiasaannya dipantau secara serius.

Sinergi Orang Tua & Guru: Pilar Pembentukan Anak Indonesia Hebat

Penerapan Buku Jurnal 7 Kebiasaan ini menegaskan pentingnya sinergi antara orang tua dan guru. Orang tua adalah pendidik utama di rumah, sedangkan guru adalah pembimbing di sekolah. Jika keduanya saling mendukung, maka pembiasaan karakter positif pada anak akan berjalan lebih optimal.

Seperti disampaikan oleh Zainal, S.Pd., Kepala SDN Pangarangan 3 Sumenep,

“Sinergi antara sekolah dan orang tua adalah kunci membentuk generasi sehat, disiplin, dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter tidak akan berhasil jika hanya dilakukan di sekolah. Harus ada kesinambungan pembinaan di rumah.”

Kerja sama ini tidak hanya sebatas mengisi jurnal, tetapi juga melibatkan komunikasi aktif, misalnya melalui pertemuan paguyuban kelas, laporan perkembangan anak, atau diskusi langsung ketika guru menemukan kebiasaan yang perlu diperbaiki.

Dampak Positif Penerapan Buku Jurnal di SDN Pangarangan 3

Sejak diterapkan, Buku Jurnal 7 Kebiasaan memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan peserta didik. Berdasarkan pengamatan guru dan evaluasi harian, berikut beberapa perubahan positif yang terlihat:

1. Anak Lebih Disiplin dalam Bangun Pagi & Tidur Tepat Waktu

Dengan adanya pemantauan, anak-anak mulai terbiasa tidur lebih awal dan bangun lebih pagi. Kedisiplinan ini berdampak langsung pada konsentrasi belajar di sekolah.

2. Kepatuhan Beribadah Meningkat

Karena ada pemantauan harian, anak-anak menjadi lebih tertib melaksanakan salat lima waktu. Bahkan beberapa murid mengaku mulai merasakan ketenangan dan kenyamanan saat beribadah.

3. Pola Makan Sehat Lebih Terjaga

Kolom pemantauan makan sehat mendorong orang tua untuk lebih memperhatikan gizi harian anak. Buah, sayur, dan susu kini lebih sering hadir di meja makan keluarga.

4. Semangat Belajar di Rumah Meningkat

Dengan adanya catatan jam belajar, anak terdorong untuk menyediakan waktu khusus untuk belajar di rumah, di luar jam sekolah. Hal ini membuat mereka lebih siap menghadapi pelajaran di sekolah.

5. Interaksi Sosial Lebih Baik

Melalui kolom bermasyarakat, anak-anak terdorong untuk aktif mengikuti kegiatan sosial, seperti pengajian, gotong royong, atau bermain bersama teman sebaya. Ini membantu membangun karakter sosial dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Dengan penerapan Buku Jurnal 7 Kebiasaan ini, SDN Pangarangan 3 Sumenep berharap dapat membentuk generasi yang sehat, berakhlak mulia, disiplin, dan berjiwa sosial tinggi.

Ingin tahu lebih banyak tentang program pembinaan karakter di sekolah kami?
Kunjungi Profil SDN Pangarangan 3 Sumenep untuk informasi lengkap.


#SDNPangarangan3 #AnakIndonesiaHebat #Jurnal7Kebiasaan #PendidikanKarakter #KolaborasiGuruOrangtua #Sumenep

0 Comments