![]() |
Modul Implementasi Pembelajaran Mendalam |
1. Pendahuluan Modul: In-On-In dan Asynchronous Learning
Modul Pelatihan “Pembelajaran Mendalam” dirancang dengan pendekatan In-On-In (In-Service Training – On-the-Job Training – In-Service Training) dan asynchronous learning. Setiap peserta memulai dengan belajar mandiri secara daring (In-Service Training 1 – Asinkron), kemudian menerapkan di lapangan (On-the-Job Training), dan kembali ke sesi tatap muka untuk refleksi dan pengayaan (In-Service Training 2). Fase asinkronus memberi fleksibilitas 2 JP bagi peserta untuk mempelajari modul digital; fase tatap muka berlangsung total 4 JP untuk diskusi, simulasi, dan umpan balik.
2. Struktur Kegiatan Pelatihan (KP1–KP5 dan Modul Lanjutan)
Kegiatan | Fokus Utama |
---|---|
KP1 | Pemetaan Profil Pola Pikir – Mengukur orientasi growth vs fixed mindset melalui 10 pertanyaan; gunakan hasil untuk refleksi awal dan intervensi. |
KP2 | Intervensi Pola Pikir & Integrasi Karakter – Mengidentifikasi suara growth vs fixed mindset dalam praktik, lalu merancang strategi intervensi (tanya, bimbing, pendampingan) dan mengintegrasikan nilai karakter ke dalam akademik. |
KP3 | Praktik Proyek Inovasi – Tahap identifikasi objek inovasi, pemetaan proses kerja kritis, pengembangan ide (metode CREATE), dan evaluasi ide realistis untuk implementasi sederhana di sekolah. |
KP4 | Integrasi Profil Lulusan 8 Dimensi – Keimanan & ketakwaan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi; setiap kelompok merancang strategi pembelajaran konkret. |
KP5 | Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan – Analisis kesenjangan dokumen sekolah, penyelarasan ulang visi-misi dengan prinsip pembelajaran mendalam, serta strategi peningkatan rasa memiliki warga sekolah. |
-
Konsep & Prinsip Pembelajaran Mendalam (berkesadaran, bermakna, menggembirakan)
-
Dimensi Profil Lulusan dan Pengalaman Belajar (memahami, mengaplikasi, merefleksi)
-
Analisis Kesenjangan & Penyelarasan Visi-Misi dalam konteks tujuan pendidikan nasional.
3. Prinsip‐Prinsip Pembelajaran Mendalam
Menurut Mehta & Fine (2019), Pembelajaran Mendalam membutuhkan tiga komponen utama:
-
Mastery (penguasaan konsep)
-
Identity (pembentukan identitas pembelajar)
-
Creativity (inovasi terimplementasi)
Prinsip‐prinsipnya:
-
Berkesadaran: Guru dan murid hadir penuh, sadar konteks dan tujuan.
-
Bermakna: Materi dikaitkan kehidupan nyata agar relevan.
-
Menggembirakan: Suasana kelas yang aman, menyenangkan, dan memacu rasa ingin tahu.
Praktik pedagogisnya meliputi diskusi nilai, studi kasus, proyek kolaboratif, penggunaan TIK, dan refleksi berkelanjutan.
4. Growth Mindset sebagai Landasan Perubahan
KP1 mengajarkan peserta memetakan mindset mereka sendiri dan murid:
-
Fixed mindset: Percaya kemampuan tetap.
-
Growth mindset: Percaya kemampuan bisa berkembang.
Dengan alat 10 pernyataan, guru menghitung skor orientasi dan kemudian:
-
Merancang intervensi pola pikir (tanya aspirasi, dorong usaha, rayakan perbaikan)
-
Mengintegrasikan nilai karakter (kejujuran, ketekunan, kolaborasi) ke dalam tugas sehari-hari.
5. Proyek Inovasi Sederhana: Metode CREATE
Dalam KP3, peserta belajar inovasi “inside the box” melalui:
-
Clarify (identifikasi akar masalah)
-
Reimagine (visikan kondisi ideal)
-
Explore (brainstorm ide)
-
Assess (pilih solusi realistis)
-
Target & Execute (tindakan awal)
Contoh fokus: mengoptimalkan sudut belajar digital, menyelenggarakan pelatihan TIK rutin, dan meminimalisir hambatan administratif.
6. Mengembangkan Profil Lulusan 8 Dimensi
Kolaborasi tim menguraikan strategi konkret per dimensi, misalnya:
-
Kreativitas: proyek “sampah jadi karya seni”
-
Penalaran Kritis: studi kasus berbasis data nyata
-
Kolaborasi: event antar-kelas
-
Kemandirian: flipped classroom dan refleksi individu
-
…dan seterusnya.
Semua ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional (UUD 1945 & UU Sisdiknas) untuk mencetak insan beriman, berilmu, kreatif, mandiri, serta bertanggung jawab.
7. Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
KP5 memandu peserta melalui:
-
Analisis kesenjangan antara dokumen visi-misi saat ini dengan prinsip mendalam.
-
Penyelarasan ulang rumusan visi-misi agar mencerminkan mastery, identity, creativity.
-
Strategi peningkatan rasa kepemilikan warga: workshop bersama, umpan balik berkelanjutan, dan kampanye internal.
Refleksi dilakukan dengan kartu merah/hijau untuk menilai pemahaman materi dan area yang perlu pendalaman.
8. Rencana Tindak Lanjut dan Sertifikasi
Setelah On-the-Job Training, peserta menyusun Laporan Kegiatan Pelatihan (LKP) berupa tulisan atau peta pikiran plus lampiran kertas kerja. LKP memicu sertifikasi internasional gratis:
-
Growth Mindset Practitioner (KP1–KP3)
-
Character Education Practitioner (KP4)
-
Applied Innovation Practitioner (KP5)
Modul “Pembelajaran Mendalam” membekali pendidik dengan kerangka berpikir growth mindset, prinsip mendalam, inovasi praktis, dan penyelarasan visi sekolah. Dengan struktur In-On-In dan aktivitas kolaboratif serta reflektif, diharapkan tiap satuan pendidikan dapat mentransformasikan budaya belajar, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan menyiapkan lulusan holistik yang siap menghadapi tantangan zaman.
Berikut modul selengkapnya dapat diunduh di bawah ini:
0 Comments