Sumenep, 2 Mei 2025 -- Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, SDN Pangarangan 3 menggelar upacara bendera dengan tema nasional "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua." Acara ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan dan semangat kebangsaan kepada seluruh warga sekolah.
![]() |
Upacara Hardiknas 2025 di SDN Pangarangan 3 |
Semangat "Pangga Bikin Bangga" Menggema di Lapangan Upacara
Upacara dimulai dengan penuh khidmat di halaman sekolah. Pembina upacara, Bapak S. Herianto, memimpin jalannya upacara dengan penuh semangat. Dalam amanatnya, ia menekankan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk generasi yang beriman, berkarya, berpikir kritis, dan beradab.
"Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi proses membentuk karakter dan kepribadian. Kita harus siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal iman dan ilmu," ujar Bapak S. Herianto.
![]() |
Pembina dan Pemimpin Upacara |
Sebagai bentuk penyemangat, beliau memekikkan semboyan khas SDN Pangarangan 3: "Pangga Bikin Bangga!" Sontak, seluruh peserta upacara menjawab dengan penuh semangat, menciptakan suasana yang menggugah semangat kebangsaan.
Puisi "Ibu Pertiwi Menangis" Menyentuh Hati
Salah satu momen spesial dalam upacara adalah pembacaan puisi berjudul "Ibu Pertiwi Menangis" karya Pakguru yang dibacakan dengan hikmat oleh ananda Naila kelas 5. Puisi ini menggambarkan kegelisahan dan harapan terhadap kondisi pendidikan dan masa depan bangsa. Berikut isi puisi tersebut:
![]() |
Pembacaan Puisi oleh Naila |
IBU PERTIWI MENANGIS
Karya PakguruTak lama lagi
Satu lima sepuluh tahun lagi
Bisa dipastikan sekolah akan tutupJIKA
Jika kami hanya dibekali 1 2 3
Jika kami hanya bisa a b c d
Jika kami hanya dijejali dengan pengetahuan yang tak membuat kami paham
Jika kami hanya dicetak menjadi budak negara dan buruh industri
Sedangkan satu lima sepuluh tahun lagi
Banyak orang kehilangan pekerjaan
Semua tergantikan robotGURU
Ajari kami beriman
Ajari kami berkarya
Ajari kami cara berpikir
Ajari kami hidup
Ajari kami dikejar rejeki
Ajari kami beradabDan doakan kamilah yang memimpin negeri ini kelak menjadi lebih baik
Aminkan
Aamiin
SAAT INI
SAAT PUISI INI DIBACAKANKekayaan yang kita punya
Hampir tak ada yang tersisa
Semua digasak digantikan hiburan
Kita hanya dapat tiktok dan harapan
Panjang tak terkiraBumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
Yah benar-benar dikuasai oleh penguasa negara
Bukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan!
Tapi untuk kemakmuran mereka yang berkuasaSungguh tragis
Ibu pertiwi menangis
Anak cucunya memeluk harapan
Dalam duka dan rasa laparIbu pertiwi menangis
Di senja yang kian kelam
Anak cucunya kehilangan mimpiIbu pertiwi menangis
Dalam wujud banjir bandang
Anak cucunya tumbal kekuasaanTapi
Ibu pertiwi punya satu harapan
Kelak
Anak cucunya tersenyum
Tanpa rasa lapar
Tanpa rasa takut
Dan berserah kepada Tuhan yang tak pernah tidurSumenep, 22 April 2025
Puisi ini menggugah kesadaran akan pentingnya pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai spiritual.
![]() |
Petugas Upacara Kelas 6 Gabungan |
![]() |
Barisan Peserta Upacara |
![]() |
Barisan Paduan Suara |
Menghormati Tokoh Pendidikan Nasional dan Lokal
Dalam amanatnya, Bapak S. Herianto juga mengajak seluruh peserta upacara untuk mendoakan Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, serta Raden Mohammad Saleh Werdisastro, pendiri SDN Pangarangan 3. Ia menekankan pentingnya mengenang jasa para tokoh pendidikan yang telah berkontribusi besar dalam membangun dunia pendidikan di Indonesia.
"Selain bangga bahwa sekolah kita didirikan oleh Pahlawan Nasional, juga harus membuktikan bahwa kita memang layak dibanggakan!" menutup amanat pembina upacara.
#Hardiknas2025 #SDNPangarangan3 #PanggaBikinBangga #IbuPertiwiMenangis #PendidikanBermutu #KiHajarDewantara #PrestasiSiswa #Ekstrakurikuler #PPDB #ProfilSekolah
0 Komentar